Tampilkan postingan dengan label all about STAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label all about STAN. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 November 2010

Memandang Dengan Sisi Yang Berbeda





Persaingan bisnis makanan yang begitu ketat pada zaman sekarang, membuat sebagian orang memutar otak, dengan terus membuat inovasi.

Nugrohadi Yuwono, pria kelahiran Semarang, 28 Januari 1986 lalu, kini menekuni bisnis minuman kopi di Samarinda. Tamatan D3 Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta jurusan perpajakan, rela meletakan jabatanya sebagai PNS di kantor perpajakan Samarinda.

“Hal itu merupakan wujud dari totalitas saya menjalankan usaha kopi ini,” ucapnya ditemui  di café Djoeragan Kopi (Djurkop) miliknya.

Nugi—sapaan akrab Nugrohadi Yuwono—pengusaha muda yang membawa tren ngopi  sejak Februari 2009 lalu, di Samarinda. Ide tersebut dicetusnya kaetika melihat bisnis yang ada di Samarinda masih biasa, dan belum ada yang membuka kafé Kopi. Awalnya Nugi membuka usahanya di Jalan Juanda, dengan penyewa halaman parkir bekas kantor yang tidak terpakai di Jalan Juanda Samarinda. Pada halaman parkir seluas 500 meter persegi tersebut Djurkop membuka warung berkonsep lesehan dengan kapasitas 26 meja. Dengan modal awal Rp 90 juta, hasil dari gabungan beberapa rekan. Dengan omset per bulan mencapai Rp 60 juta-an.

Melihat bisnisnya begitu potensial, bahan untuk dua minggu, habis dalam 1 minggu. Akhirnya  Nugi memutuskan mengembangkan bisnisnya, dengan meminjam modal dari berbagai pihak. Empat bulan setelah itu, tepatnya Juni 2009 Djurkop dibuka dengan wajah baru. Di atas tanah seluas 1.400 meter, Djurkop mampu melayani ratusan pelanggan dengan kapasitas 72 meja, dengan jumlah pekerja sebanyak 50 orang. Dengan biaya operasional Rp 150 juta omset meningkat hingga Rp 300 juta sebulan.

suasana ketika nobar Piala Dunia

Usaha yang tergolong muda ini menurutnya masih banyak memerlukan perubahan, terutama dalam segi pelayanan. “Kali ini Djurkop memperbaiki pelayanan dengan menghadirkan sistem PDA, setiap customer dimodali 1 PDA yang langsung terhubung ke dapur masing-masing tenang agar semakin cepat,” tambahnya. Untuk sistem terbaru dan pertama di Kalimantan itu Nugi mengeluarkan puluhan juta, dan semua itu dilakukanya demi kelangsungan perusahaanya.

Kegagalan dalam bisnis menurutnya bukan sebuah hal yang perlu diratapi berlarut-larut, melainkan motivasi untuk mencapai keberhasilan yang seharusnya bisa dicapai. Sebagai pengusaha muda, Nugi berhasil membuka lapangan pekerjaan di lingkungannya. Selain itu dia juga membuka kesempatan investasi bagi siapa saja yang mau bekerjasama, dengan sistem waralaba.

Nugi memberikan saran, “Jangan malu dalam memulai sebuah usaha, praktek merupakan hal yang baik dalam sebuah pembelajaran. sering berbagi informasi dengan senior yang berpengalaman, yang pasti harus optimis dan berfikir positif,” tambahnya. Perlu diketahui, Nugi sejak kecil memang bercita-cita menjadi pengusaha. Saat SMA sudah mulai berusaha dengan berjualan tiket tahun baru, dan saat kuliah dia berjualan sepatu dan baju. Hingga sekarang Nugi menjabat sebagai direktur PT Djoeragan Mulia Sejahtera. Dari bisninya selama dua tahun ini selain materi banyak hal yang dia dapat, “yang terpenting adalah ilmu yang sangat mahal menurut saya, kemudian teman-teman yang banyak,” tutupnya. (*/adc)



Dari artikel di atas, dapat memberikan inspirasi terhadap kita khususnya untuk mahasiswa STAN. Mungkin di luar sana banyak orang yang beranggapan miring soal kampus kita. Namun, buktinya masih banyak anak SMA yang ingin masuk ke sini. Kenapa begitu? karena mereka percaya. Kita pun harus begitu, percaya dengan kemampuan yang kita miliki. Biarlah orang berkata apa, tidak perlu kita menanggapinya dengan emosi. Semangaaat!!!^^

Minggu, 14 November 2010

46 Milyar untuk “Student Center”


 Student Center

Pembangunan Gedung Student Center memberikan wajah baru pada Kampus. “Student Center ini khusus dibangun untuk memfasilitasi semua kegiatan mahasiswa,” tutur Baihaki, Kepala Sekretariat STAN. Rencananya, pusat kegiatan Elemen Kampus dan UKM akan dipindahkan ke Student Center, termasuk pentas olahraga, musik, sampai acara wisuda yang akan diadakan bulan Oktober tahun depan.

Pembangunan Student Center yang membutuhkan dana sebesar 46 Milyar ini dibagi menjadi dua tahap

Tahap pertama menelan anggaran sebesar 16 milyar rupiah. Tahap pertama ini berlangsung sampai akhir tahun 2010, untuk pembersihan lahan dan pembangunan fondasi. Sedangkan tahap kedua yang dianggarkan sebesar 30 milyar direncanakan berlangsung sampai bulan September tahun 2011 untuk pembangunan fisik utama.

Pengerjaan Sampai dengan September 2011

Pengerjaan tahun ini ditargetkan mencapai 35,65% dan sisa 64% pembangunan dilaksanakan tahun depan. Sampai berita ini diturunkan, (13/11) pembangunan telah mencapai 18%.



Tiga meter dari sisi kiri Bendungan di jadikan jalan untuk tempat melintas truk-truk pembawa material bangunan

Mengenai kualitas bangunan, Baihaki mengatakan bahwa kerusakan pada bagian-bagian gedung seperti yang terjadi pada Gedung I dan Gedung J tidak akan terulang.
“Walaupun dipercepat, ini tidak mengurangi kualitas kok, kita lihat saja nanti. Kalau memang terjadi lagi akan segera diperbaiki,” pungkas Baihaki.

[Irfan Syofiaan]

sumber: www.mediacenterstan.com
 
Copyright © Rainbow Circle. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh